a a a a a a
logo

News

Begini Prospek Saham Big Banks pada 2025
07
Jan

Begini Prospek Saham Big Banks pada 2025

Dengan adanya tantangan tersebut, saham-saham perbankan dengan kapitalisasi pasar jumbo atau termasuk ke dalam saham big banks mengalami pergerakan yang menurun di awal pekan Januari 2025.

Jika dilihat berdasarkan perdagangan hari ini (7/1) pukul 10.20 WIB, saham-saham big banks mayoritas melemah. Tercatat saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun 0,73 persen, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melemah 0,88 persen, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) merosot 0,90 persen. Sementara hanya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang menguat 0,26 persen.

Tidak hanya itu, saham-saham big caps masih mendominasi nilai jual bersih atau net sell investor asing, yakni BBRI senilai Rp130,08 miliar, BBCA Rp93,94 miliar, dan BMRI Rp88,94 miliar pada periode 6 Januari 2025.

Melihat hal tersebut, Founder Stocknow.id, Hendra Wardana, melihat prospek jangka panjang bagi saham big banks masih menarik di 2025, meski masih dihadapi oleh beberapa tantangan.

Menurutnya, di tengah ketidakpastian makroekonomi, investor asing masih cenderung berhati-hati terhadap sektor perbankan Indonesia, yang terlihat dari aksi net sell yang agresif.

“Namun, fundamental seperti pertumbuhan kredit yang stabil, pengelolaan risiko kredit yang baik, dan efisiensi operasional menjadi faktor penting yang membuat saham-saham big banks tetap diminati, terutama oleh investor domestik,” ucap Hendra kepada Infobanknews.com, Selasa, 7 Januari 2025.

Sehingga, ia masih merekomendasikan untuk saham big banks ini adalah buy on weakness, dengan BMRI di Rp5.600 dengan target Rp6.100, BBRI di Rp4.050 dengan target Rp4.430, BBNI di Rp4.260 dengan target Rp4.720, dan BBCA di Rp9.550 dengan target Rp10.125.

“Meskipun ada tekanan jangka pendek, fundamental yang kuat dan posisi dominan di pasar mendukung daya tarik saham-saham ini dalam jangka panjang,” imbuhnya.

Lebih jauh Hendra menjelaskan secara rinci kinerja dari BBCA, yang melemah sekitar 1-2 persen di awal pekan kedua Januari, masih tetap diminati oleh investor karena stabilitas kinerjanya dan rasio kredit bermasalah yang rendah, menjadikannya pilihan defensif yang kuat di tengah ketidakpastian pasar.

Lalu, untuk BBRI dengan fokus besar pada sektor UMKM, menunjukkan pertumbuhan kredit yang solid, meskipun tekanan dari aksi net sell asing sebesar Rp67 miliar terlihat hingga 5 Januari 2025. Prospeknya didukung oleh dukungan pemerintah terhadap UMKM dan digitalisasi layanan keuangan.

Kemudian, BMRI mengalami net sell sebesar Rp121 miliar oleh investor asing, namun tetap menunjukkan fundamental yang sehat dengan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang menguat. Kendati ada tekanan operasional, potensi pertumbuhan jangka panjangnya masih kuat.

Sementara itu, BBNI mencatat kenaikan laba bersih sebesar 4 persen yoy hingga November 2024, dengan pertumbuhan kredit dan DPK yang kuat meskipun Net Interest Margin (NIM) berada di bawah ekspektasi. Kinerja yang solid dalam menjaga credit cost dan mendorong pertumbuhan kredit memberikan prospek positif untuk 2025. (Sumber: infobanknews.com)

Editor: Galih Pratama
News Begini Prospek Saham Big Banks pada 2025

Latest News

10
Jan
OJK Terbitkan 2 Aturan Baru Terkait Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun, Ini Rinciannya
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi menerbitkan dua Peraturan OJK (POJK) baru yang mengatur pelaporan berkala di sektor perasuransian dan dana pensiun. Langkah ini bertujuan meningkatkan transparansi, efisiensi, serta akuntabilitas industri jasa keuangan.
READMORE
08
Jan
Utang Warga RI di Fintech P2P Lending Tembus Rp75,60 Triliun per November 2024
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan industri fintech peer to peer (P2P) lending atau pinjaman daring (pindar) terus melanjutkan pertumbuhannya.
READMORE
07
Jan
Begini Prospek Saham Big Banks pada 2025
Jakarta – Sektor keuangan, khususnya industri perbankan di tahun ini masih akan dihadapkan oleh sejumlah tantangan. Salah satunya terkait dengan suku bunga acuan The Fed maupun Bank Indonesia (BI).
READMORE
06
Jan
Meleset dari Target, Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi RI Hanya Tumbuh 5 Persen di 2024
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2024 hanya sebesar 5 persen. Perkiraan tersebut lebih rendah dibandingkan target pertumbuhan ekonomi 2024 sebesar 5,2 persen.
READMORE
05
Jan
Awal 2025, Aliran Modal Asing Masuk RI Rp1,08 Triliun
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di awal 2025, aliran modal asing masuk atau capital inflow ke Indonesia senilai Rp1,08 triliun.
READMORE
04
Jan
Buah Manis Transformasi, BYOND by BSI Catatkan 15 Juta Transaksi per 1 Januari 2025
Jakarta – Sejak diluncurkan 9 November 2024, aplikasi super apps BYOND PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah mendapatkan respons positif masyarakat. Per 1 Januari 2025, BYOND by BSI sudah diunduh lebih dari 2 juta pengguna dengan total 15 juta transaksi.
READMORE
03
Jan
BRI Ingatkan Masyarakat Hindari Instalasi APK Ilegal
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman siber yang sering kali dimulai dari pemasangan aplikasi dari sumber yang tidak resmi. Misalnya, pemasangan file APK (Android Package) dari luar Play Store resmi dapat membuka celah bagi serangan malware.
READMORE
31
Dec
Laba Bersih BNI Tembus Rp19,81 Triliun Jelang Tutup 2024
Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat kinerja keuangan yang solid hingga November 2024 dengan mencatatkan laba bersih Rp19,81 triliun. Raihan laba ini meningkat 4,03 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp19,04 triliun.
READMORE
31
Dec
OJK Terbitkan 3 Aturan Baru Perkuat BPR dan BPRS, Ini Isi Lengkapnya!
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan tiga peraturan untuk memperkuat industri perbankan, khususnya Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Ban​k Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS).
READMORE
31
Dec
BCA Syariah Bukukan Laba Bersih Rp164,9 Miliar Jelang Akhir 2024
Jakarta – Menjelang penutupan tahun 2024, BCA Syariah telah membukukan pertumbuhan positif. Per November 2024, anak perusahaan dari BCA ini berhasil meraup laba bersih Rp164,9 miliar atau tumbuh 16,7 persen secara year on year (yoy)
READMORE
27
Dec
Kredit Tumbuh di Atas Industri, BCA Raup Laba Rp50,47 Triliun Jelang Tutup 2024
Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali mencatatkan kinerja keuangan yang positif hingga November 2024 dengan membukukan laba Rp50,47 triliun. Raihan laba ini naik 14,32 persen dibanding tahun lalu di periode yang sama sebesar Rp44,15 triliun.
READMORE
19
Oct
Kredit BNI Tumbuh 15,6% di Kuartal III 2018
BNI mencatat penyaluran kredit kuartal III-2018 sebesar Rp487,04 triliun, tumbuh 15,6 persen atau meningkat Rp65,64 triliun bila dibandingkan dengan penyaluran kredit tahun sebelumnya diperiode yang sama yakni sebesar Rp421,41 triliun.
READMORE
19
Oct
Kaum Milenial Mendominasi Pasar Modal
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan kaum milenial mulai marak masuk ke pasar modal. Hal ini didukung oleh perkembangan teknologi yang cepat dan tingginya antusias anak muda yang mulai memikirkan masa depan dengan berinvestasi.
READMORE
19
Oct
OJK: Gagal Bayar Jiwasraya Sudah Biasa
Asuransi Jiwasraya gagal bayar Rp802 miliar atas investasi yang jatuh tempo 10 Oktober 2018. Kesulitan likuiditas ini baru terungkap dari sepucuk surat yang ditujukan kepada bank-bank yang menjual produk JS Proteksi Plan dengan konsep bancassurance. Regulator melihat, tekanan likuiditas yang terjadi di Jiwasraya biasa terjadi, sehingga tak perlu dikhawatirkan.
READMORE
02
Oct
Utang Pemerintah Tembus Rp4.363 Triliun
Utang Pemerintah makin membengkak. Namun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim jumlah utang tersebut masih dalam batas aman. Kok bisa?
READMORE
02
Oct
BI Kembali Naikkan Suku Bunga 25 bps Menjadi 5,75%
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 26-27 September 2018 memutuskan menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen dengan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing 5,0 persen dan 6,5 persen yang berlaku efektif hari ini 27 September 2018.
READMORE
02
Oct
Beberapa Catatan Agar Bank Syariah Terus Tumbuh
pemisahan unit usaha syariah (UUS) bank dari induk usaha untuk menjadi sebuah bank umum syariah (BUS) memang harus dilakukan paling lambat hingga 2023.
READMORE
02
Oct
Go-Jek Datangkan Capital Inflow
Pemerintah memotivasi generasi milenial untuk mendirikan perusahaan rintisan (start up) dengan daya tarik kuat bagi investor seperti dicontohkan GO-JEK di Indonesia.
READMORE