News
Kredit Tumbuh di Atas Industri, BCA Raup Laba Rp50,47 Triliun Jelang Tutup 2024
Mengutip laporan keuangan perseroan, 27 Novemver 2024, kenaikan laba bank yang dipimpin Jahja Setiaatmadja selaku Presiden Direktur ini ditopang kinerja intermediasi yang moncer. Per Novemver 2024, BCA menyalurkan kredit 875,78 triliun, naik 15,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp758,43 triliun.
Pertumbuhan kredit BCA ini di atas rata-rata industri perbankan. Berdasarkan data Bank Indonesia, kredit perbankan pada November 2024 tercatat tumbuh 10,79 persen secara tahunan (yoy).
Realisasi kredit tersebut mendorong pendapatan bunga bersih BCA. Per November 2024, pendapatan bunga bersih meningkat 9,28 persen menjadi Rp70,16 triliun dari sebelumnya Rp64,20 triliun pada November 2023.Kenaikan bunga bersih tersebut dipicu oleh peningkatan pendapatan bunga sebesar Rp80,82 triliun, dan beban bunga juga tercatat turun signifikan menjadi Rp10,66 triliun.
Kemudian, pendapatan komisi juga tumbuh 7,19 persen menjadi Rp16,28 triliun, memperkuat kontribusi bisnis non-bunga terhadap pendapatan BCA.
Dari sisi funding, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BCA tumbuh 3,48 persen, dari Rp1.072,13 triliun pada November 2023 menjadi Rp1.109,46 triliun per November 2024.
Rinciannya, komponen giro mencatat peningkatan 5,55 persen menjadi Rp353,09 triliun, sementara tabungan tumbuh 3,75 persen menjadi Rp551,76 triliun.
Namun, penurunan signifikan terjadi pada deposito, yang turun drastis dari Rp205,83 triliun di November 2023 menjadi Rp19,61 triliun di November 2024. Ini mencerminkan pergeseran preferensi nasabah ke produk simpanan yang lebih likuid.
Jelang akhir 2024, BCA tercatat memiliki total aset Rp1.415,41 triliun, naik 4,50 persen dibandingkan Rp1.354,49 triliun pada November 2023. Hal ini menunjukkan kemampuan BCA dalam menjaga fundamental yang kuat di tengah kompetisi industri perbankan. (Sumber: Infobanknews.com)
Begini Prospek Saham Big Banks pada 2025Jakarta – Sektor keuangan, khususnya industri perbankan di tahun ini masih akan dihadapkan oleh sejumlah tantangan. Salah satunya terkait dengan suku bunga acuan The Fed maupun Bank Indonesia (BI).
READMORE BRI Ingatkan Masyarakat Hindari Instalasi APK IlegalJakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman siber yang sering kali dimulai dari pemasangan aplikasi dari sumber yang tidak resmi. Misalnya, pemasangan file APK (Android Package) dari luar Play Store resmi dapat membuka celah bagi serangan malware.
READMORE Laba Bersih BNI Tembus Rp19,81 Triliun Jelang Tutup 2024Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat kinerja keuangan yang solid hingga November 2024 dengan mencatatkan laba bersih Rp19,81 triliun. Raihan laba ini meningkat 4,03 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp19,04 triliun.
READMORE Kredit BNI Tumbuh 15,6% di Kuartal III 2018BNI mencatat penyaluran kredit kuartal III-2018 sebesar Rp487,04 triliun, tumbuh 15,6 persen atau meningkat Rp65,64 triliun bila dibandingkan dengan penyaluran kredit tahun sebelumnya diperiode yang sama yakni sebesar Rp421,41 triliun.
READMORE Kaum Milenial Mendominasi Pasar ModalOtoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan kaum milenial mulai marak masuk ke pasar modal. Hal ini didukung oleh perkembangan teknologi yang cepat dan tingginya antusias anak muda yang mulai memikirkan masa depan dengan berinvestasi.
READMORE OJK: Gagal Bayar Jiwasraya Sudah BiasaAsuransi Jiwasraya gagal bayar Rp802 miliar atas investasi yang jatuh tempo 10 Oktober 2018. Kesulitan likuiditas ini baru terungkap dari sepucuk surat yang ditujukan kepada bank-bank yang menjual produk JS Proteksi Plan dengan konsep bancassurance. Regulator melihat, tekanan likuiditas yang terjadi di Jiwasraya biasa terjadi, sehingga tak perlu dikhawatirkan.
READMORE BI Kembali Naikkan Suku Bunga 25 bps Menjadi 5,75%Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 26-27 September 2018 memutuskan menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen dengan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing 5,0 persen dan 6,5 persen yang berlaku efektif hari ini 27 September 2018.
READMORE Go-Jek Datangkan Capital Inflow Pemerintah memotivasi generasi milenial untuk mendirikan perusahaan rintisan (start up) dengan daya tarik kuat bagi investor seperti dicontohkan GO-JEK di Indonesia.
READMORE