News
Laba Bersih BNI Tembus Rp19,81 Triliun Jelang Tutup 2024
Mengutip laporan keuangan perseroan 31 Desember 2024, kenaikan laba bersih bank yang dinahkodai Royke Tumilaar sebagai direktur utama ini ditopang kinerja intermediasi. Per November 2024, BNI mampu menyalurkan kredit Rp739,53 triliun, naik double digit sebesar 10,96 persen dibandingkan posisi November 2023 yang sebesar Rp666,49 triliun.
Realisasi kredit turut mendongkrak pendapatan bunga BNI yang naik 5,38 persen menjadi Rp58,80 triliun per November 2024. Namun, beban bunga ikut meningkat 23,32 persen menjadi Rp23,19 triliun dari Rp18,80 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Alhasil, pendapatan bunga bersih BNI mengalami penurunan 3,85 persen dari Rp37,04 triliun pada November 2023 menjadi Rp35,615 triliun di November 2024.
Sedangkan pendapatan non-bunga dari pos komisi (fee-based income) pada November 2024 tercatat Rp9,38 triliun, tumbuh 1,09 persen dibandingkan Rp9,2 triliun pada November 2023.
Dari sisi pendanaan, BNI berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga Rp783,790 triliun pada November 2024, naik 6,98 persen dibandingkan Rp732,595 triliun pada November 2023.
Pertumbuhan DPK didukung oleh peningkatan pos giro yang naik 12,95 persen menjadi Rp316,32 triliun. Kemudian, tabungan juga naik 8,74 persen menjadi Rp243,03 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp223,49 triliun. Sementara pos deposito terkoreksi 2,01 persen persen menjadi Rp224,42 triliun.
Adapun dana murah yang terdiri dari giro dan tabungan tetap mendominasi DPK BNI senilai Rp559 triliun. Artinya, rasio dana murah yang dimiliki BNI mencapai sekitar 71,39 persen yoy.
Menutup November 2024, total aset BNI tumbuh 9,81 persen menjadi Rp1.072,63 triliun pada November 2024 dari Rp976,647 triliun pada November 2023. Pertumbuhan ini menggarisbawahi peningkatan likuiditas dan kekuatan fundamental perusahaan. (Sumber: infobanknews.com)
Begini Prospek Saham Big Banks pada 2025Jakarta – Sektor keuangan, khususnya industri perbankan di tahun ini masih akan dihadapkan oleh sejumlah tantangan. Salah satunya terkait dengan suku bunga acuan The Fed maupun Bank Indonesia (BI).
READMORE BRI Ingatkan Masyarakat Hindari Instalasi APK IlegalJakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman siber yang sering kali dimulai dari pemasangan aplikasi dari sumber yang tidak resmi. Misalnya, pemasangan file APK (Android Package) dari luar Play Store resmi dapat membuka celah bagi serangan malware.
READMORE Laba Bersih BNI Tembus Rp19,81 Triliun Jelang Tutup 2024Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat kinerja keuangan yang solid hingga November 2024 dengan mencatatkan laba bersih Rp19,81 triliun. Raihan laba ini meningkat 4,03 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp19,04 triliun.
READMORE Kredit BNI Tumbuh 15,6% di Kuartal III 2018BNI mencatat penyaluran kredit kuartal III-2018 sebesar Rp487,04 triliun, tumbuh 15,6 persen atau meningkat Rp65,64 triliun bila dibandingkan dengan penyaluran kredit tahun sebelumnya diperiode yang sama yakni sebesar Rp421,41 triliun.
READMORE Kaum Milenial Mendominasi Pasar ModalOtoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan kaum milenial mulai marak masuk ke pasar modal. Hal ini didukung oleh perkembangan teknologi yang cepat dan tingginya antusias anak muda yang mulai memikirkan masa depan dengan berinvestasi.
READMORE OJK: Gagal Bayar Jiwasraya Sudah BiasaAsuransi Jiwasraya gagal bayar Rp802 miliar atas investasi yang jatuh tempo 10 Oktober 2018. Kesulitan likuiditas ini baru terungkap dari sepucuk surat yang ditujukan kepada bank-bank yang menjual produk JS Proteksi Plan dengan konsep bancassurance. Regulator melihat, tekanan likuiditas yang terjadi di Jiwasraya biasa terjadi, sehingga tak perlu dikhawatirkan.
READMORE BI Kembali Naikkan Suku Bunga 25 bps Menjadi 5,75%Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 26-27 September 2018 memutuskan menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen dengan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing 5,0 persen dan 6,5 persen yang berlaku efektif hari ini 27 September 2018.
READMORE Go-Jek Datangkan Capital Inflow Pemerintah memotivasi generasi milenial untuk mendirikan perusahaan rintisan (start up) dengan daya tarik kuat bagi investor seperti dicontohkan GO-JEK di Indonesia.
READMORE