a a a a a a
logo
ss

NEW TRAINING

Home /
,
Manajemen Pembentukan dan Analisa Kredit Sindikasi
Prinsip kehati hatian (prudent) didalam memberikan kredit kepada para nasabah korporasinya membuka wacana perbankan untuk memilih bentuk pinjaman diluar pinjaman konvensional yang melibatkan beberapa bank sebagai sumber pembiayaan. Berbagai kasus kredit fiktif dan kredit bermasalah di sektor kredit korporasi yang terjadi di perbankan memicu bank-bank lebih tertarik untuk berbagi risiko kredit dengan bank-bank lain.
,
Risk Based Audit Strategy in Digital Banking
Auditor yang belum berpengalaman akan dapat mempelajari bagaimana cara membuat program kerja audit, sedangkan auditor yang telah berpengalaman akan dapat menyegarkan ingatan serta memperdalam kemampuan untuk dapat menyusun kerangka kerja audit sehingga dapat meningkatkan kualitas audit yang dilakukannya. Dengan banyaknya area yang harus diawasi oleh internal audit, maka seorang auditor harus dapat memetakan risiko yang ada dan membuat perencanaan audit yang tepat mengingat adanya keterbatasan waktu.
,
Credit Scoring Development Program (For Advance)
Credit Scoring merupakan alat predictive model yang digunakan untuk mengevaluasi risiko kredit dari seorang applikan atas pengajuan kreditnya kepada bank. Credit Scoring akan memprediksi apakah kredit yang akan diberikan kepada nasabah tersebut akan Macet atau Lancar secara individual basis. Predictive behaviour nasabah (Macet/Lancar) ini kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk scorecard dari attributes yang melekat pada diri nasabah untuk kemudian menjadi acuan bank dalam keputusan kredit.

Credit Scoring akan mempercepat proses evaluasi calon debitur, sehingga persetujuan kredit juga cepat. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi atau sistem software terotomasi. Credit Scoring yang digunakan untuk menganalisis debitur menggunakan parameter yang sama, maka proses evaluasi calon debitur dapat dilakukan secara konsisten, dan kesalahan SDM dapat diminimasi.

Credit Scoring juga mengakomodasi pemberian skor atas kondisi calon debitur dan dilakukan oleh analis kredit. Melalui teknik scoring ini, lembaga keuangan dapat mengidentifikasi debitur eksisting yang memerlukan penanganan lebih baik, dan bank dapat mengambil langkah hukum yang diperlukan untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan membantu menurunkan kredit macet atau non-performing loan (NPL).
,
Credit Monitoring with Data Analytic for Remedial and Recovery
Berkembangnya industri perbankan tidak lepas dari portfolio kredit sebagai salah satu pilar inti yang menghasilkan. Oleh karena itu penanganan portfolio kredit merupakan hal yang sangat penting bagi bank itu sendiri karena akan mempengaruhi secara langsung kualitas portfolio kredit.
,
Strategi Preventif Kredit Bermasalah Menggunakan Early Warning System (EWS)
Pelatihan ini akan fokus pada strategi pembuatan Early Warning System (EWS) untuk melindungi aset bank dari kredit bermasalah. Sehingga bagian pengawasan dapat terus menerus menimbang risiko kredit yang dikucurkan oleh bank baik kredit konsumer, korporasi, maupun UMKM
,
Electronic Filing Implementation with Microsoft Excel Based on Document Regulation & ISO 9001
Pelatihan Electronic Filing Implementation ini memberikan pengetahuan cara membuat sistem pengarsipan dengan menggunakan Microsoft Excel. Jika Anda sudah bisa membuat electronic filing dengan penggunaan Microsoft. Excel, akan sangat mudah jika suatu saat akan membuat software electronic filing untuk kebutuhan tingkat lanjut.
,
Membangun Sistem Kepatuhan Terintegrasi: Komitmen dan Kebijakan dalam Tata Kelola Kepatuhan Berkualitas untuk Meningkatkan Kesehatan Bank
Kompleksitas kegiatan usaha Bank yang semakin tinggi mengakibatkan tantangan dan eksposur risiko yang dihadapi juga semakin besar. Melihat perkembangan tantangan dan risiko usaha Bank yang semakin besar, diperlukan berbagai macam upaya untuk memitigasi risiko tersebut, baik yang bersifat preventif (ex-ante) maupun kuratif (ex-post). Oleh karena itu diperlukan adanya peningkatan peran dan Fungsi Kepatuhan serta satuan kerja kepatuhan dalam pengelolaan Risiko Kepatuhan. Pengelolaan Risiko Kepatuhan yang baik dan tepat waktu diharapkan dapat meminimalisasi dampak risiko sedini mungkin. Dengan demikian peran dan Fungsi Kepatuhan maupun satuan kerja kepatuhan ke depan tidak hanya melihat suatu kejadian yang bersifat preventif (ex-ante) melainkan juga harus mampu mengelola Risiko Kepatuhan agar sejalan dengan penerapan manajemen risiko yang telah berjalan di Bank secara keseluruhan.
,
DIGITAL MARKETING FOR BPR: Tata Kelola Pemasaran Digital untuk Menumbuhkan Bisnis di BPR
Pandemi Covid 19 menyebabkan Disrupsi kepada pola Bisnis yang baru, Disrupsi ini mengeser pola Bisnis Konvensional kearah bisnis Digital, hal ini menyebabkan terjadinya perubahan teknologi yang begitu cepat untuk mendukung kegiatan Bisnis yang relevan dengan kondisi Pasca Covid. Bisnis Digital Marketing yang belum dikerjakan secara serius oleh BPR sebenarnya adalah Sebagian solusi Bisnis di masa Disrupsi saat ini. Dimana memang dituntut untuk terus melakukan Inovasi bagi perkembangan perusahaan. Adaptasi teknologi menyebabkan perusahaan perusahaan Incumbent akan tetap eksis, apabila proses Adaptasi ini tidak dilakukan akan menyebabkan kehilangan pangsa pasar yang besar, untuk itu menyiapkan Bisnis Model baru yang sesuai dengan masa Disrupsi saat ini adalah suatu keniscayaan.
,
ANTI FRAUD STRATEGY FOR MANAGEMENT: Pemahaman Risiko dan Proses Transaksional Sebagai Langkah efektif dalam Pencegahan Fraud Perbankan
Biaya penipuan telah berdampak signifikan pada bank dalam 10 tahun terakhir. Oleh karena itu, bank perlu memiliki strategi yang tepat dalam mengurangi potensi fraud di seluruh perusahaan. Dengan menerapkan strategi anti Fraud yang efektif, manajemen dapat memanfaatkan upaya seluruh staf dalam kegiatan Anti-Fraud dan secara signifikan dapat mengurangi biaya penipuan dalam organisasi. Tujuan keseluruhan dari strategi ini adalah untuk meningkatkan pencegahan, deteksi dan kondisi untuk penyelidikan penipuan, dan untuk mengejar pencegahan dan reparasi yang memadai, dengan sanksi yang proporsional dan menghalangi.