ISO 37001: 2016 ANTI BRIBERY MANAGEMENT SYSTEM Studi Kasus Industri Keuangan dan PerbankanFraud Dan Bribery yang terjadi dalam satu dekade terakhir ini berkembang sangat cepat. Meningkatnya tindak kejahatan perbankan yang mana demikian pula dengan makin banyaknya ragam jenisnya. Semua Lembaga Keuangan Perbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank termasuk juga Perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur yang berkaitan dengan bank, tidak hanya harus membuat Tim Anti Fraud, akan tetapi haruslah menyusun suatu sistem yang dapat mengendalikan serta mengurangi kejadian fraud tersebut secara signifikan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh OJK selaku Regulator.
TREASURY OPERATION: Meningkatkan Kemampuan dalam Proses Transaksi TreasuryFungsi treasury operation dewasa ini sangat penting dalam mendukung bisnis treasury, karena semua aktifitas treasury akan sangat tidak berarti apabila proses penerusan transaksi selanjutnya tidak dilakukan oleh treasury operation. Beberapa aktifitas yang semestinya dilakukan oleh treasury operation adalah melaksanakan proses verifikasi dan otorisasi pada Treasury Back Office System atas transaksi treasury dan pemindahbukuan dana antar rekening depositori atas dasar deal confirmations yang diterima dari unit treasury.
Penyusunan Program Pendidikan dan Pengembangan SDM Tahunan Perbankan serta Pengukuran Return On Investment (ROI)Global survey yang dirilis oleh lembaga riset internasional, McKinsey, menyebutkan bahwa kesalahan dalam mendesain program pelatihan yang tepat bagi karyawan, menjadi salah satu penyebab gagalnya sebuah bank/perusahaan untuk meningkatkan institutional capabilities-nya di tengah persaingan yang sedemikian ketat. Sayangnya, hal ini seringkali tidak dianggap sebagai masalah yang serius. Padahal untuk beberapa sektor industri seperti dunia perbankan, regulator mewajibkan pengalokasian biaya pendidikan minimum 5% dari anggaran SDM setiap tahunnya. Disinilah tantangan bagi para praktisi SDM, untuk mampu mendesain program-program pengembangan SDM berbasis world class training need analysis, sehingga skema pendidikan berdampak lebih signifikan bagi pertumbuhan bisnis bank.
Kendala yang kerap kali muncul diantaranya kesulitan dalam mengorganisir berbagai agenda pelatihan untuk menjamin pemerataan kompetensi personil di setiap unit kerja. Seringkali manajemen training berjalan tidak optimal dikarenakan keterbatasan kemampuan praktisi SDM dalam menerjemahkan orientasi, visi dan kebutuhan dari jajaran middle maupun top management. Bagaimana mengatur keseimbangan dalam menyusun grand design pembelajaran mulai dari topik-topik terkait capacity building yang bersifat soft skill sampai kepada technical skill untuk para pelaksana di tingkat operasional.
Sudahkah bank mendesain program pengembangan SDM, terutama pelatihan, dengan mempertimbangkan analisa kebutuhan dan rencana strategis organisasi? Bagaimanapun perbaikan kinerja bank sangat ditentukan oleh kompetensi dan kapabilitas personil, mulai dari level staf hingga jajaran eksekutifnya. Perumusan kurikulum pendidikan yang tepat sasaran, didukung dengan teknik world class training need analysis (TNA). Hal tersebut akan mendorong setiap individu untuk mengoptimalkan kemampuannya dan berkembang secara efektif dalam tubuh organisasi.
Legal Aspects of Digital Banking ServicesPandemi Covod-19 mendongkrak transaksi digital perbankan. Terutama mobile banking. Bahkan, nilai transaksinya melebihi transaksi melalui ATM. Digital banking menjadi kebiasaan baru nasabah dalam bertransaksi, dan tak heran jika perbankan berbondong-bondong menyematkan diri menjadi digital bank (perbankan digital).
Namun, maraknya transaksi layanan digital banking juga tak luput dari berbagai kasus baik yang merugikan bank maupun nasabah. Apa saja modus operandinya? Aspek legal apa saja yang mesti diperhatikan bank saat menyediakan layanan digital banking? Kenapa bank memerlukan early warning system manakala terjadi fraud?
CARA EFISIEN MENYUSUN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR Sesuai POJK Nomor 18/ POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum”Bank wajib memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis untuk mengelola risiko yang melekat pada produk dan aktivitas baru Bank”.
Kebijakan dan prosedur tersebut merupakan pedoman bagi seluruh unit dalam melaksanakan produk dan aktivitas serta menjadi tolok ukur bagi Internal Audit dalam melakukan pemeriksaan. Dalam implementasinya, banyak ditemui kesalahan dalam penyusunan kebijakan dan prosedur pelaksanaan yang dibutuhkan. Kesalahan tersebut terjadi karena belum tersedianya ’policy governance’ serta kurangnya pemahaman atas hal-hal yang perlu diatur dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI MULTIFINANCE SEOJK No 7 /SEOJK.05/2021Sesuai dengan SEOJK No 7 /SEOJK.05/2021 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan Syariah, maka perusahaan pembiayaan baik konvensional ataupun syariah perlu untuk mengatur lebih lanjut mengenai penerapan manajemen risiko, struktur organisasi dari komite manajemen risiko, struktur organisasi fungsi manajemen risiko, hubungan fungsi bisnis dan operasional dengan fungsi manajemen risiko, dan pengelolaan risiko pengembangan atau perluasan kegiatan usaha bagi organisasi.
Corporate Credit & Loan SyndicationBisnis akan semakin kompetitif dan risiko yang akan ditanggung oleh bisnis itu pun akan meningkat dengan sendirinya. Banyak aspek pada bisnis yang akan berubah mulai dari struktur bisnis hingga kepada struktur modal serta sumber permodalan. Banyak pertimbangan serta banyak aspek yang harus dipertimbangkan ketika akan memberikan dana kepada sebuah perusahaan menilai dari kondisi perekomian saat ini.
IT Risk Management in Banking Sector Based on POJK 38/POJK.03/2016 & International StandardIndustri keuangan dan perbankan merupakan sektor usaha yang selalu berhadapan dengan dengan risiko. Aktivitas dan produk yang ditawarkan mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan nasabah menjadi semakin kompleks dan perlu di-manage dengan baik. Ketergantungan terhadap layanan Teknologi Informasi (TI) yang cepat dan reliable membutuhkan manajemen pengelolaan TI yang efektif dan efisien serta tidak melupakan eksposur risiko yang mungkin terjadi. Hal ini yang kemudian mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis ketentuan terkait manajemen risiko TI bagi sektor perbankan dengan diterbitkannya POJK No.38/POJK.03/2016.
TALENT MANAGEMENT TRANSFORMATION: Strategi Meningkatkan Daya Saing di Era DigitalBanyak organisasi menghadapi tantangan atau kesulitan dalam mengimplementasikan strategi organisasi untuk menarik, mempertahankan dan mengembangkan orang terbaik yang ada di organisasinya. Hal penting tersebut disebabkan banyak organisasi belum menerapkan program untuk memetakan potensi-potensi yang dimiliki oleh karyawannya. Akibatnya pengembangan talenta yang dimiliki organisasi belum terarah sehingga tidak berjalan secara optimal. Selain itu, bahkan banyak organisasi yang kehilangan talentanya, pindah ke organisasi lain karena merasa kurang dikembangkan.
CUSTOMER SATISFACTION : Teknik Analisa dan Pengukuran KepuasanKepuasan Pelanggan merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan dari pelanggan dapat terpenuhi yang akan mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut. Menghadapi kondisi persaingan menuntut perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayanan (Service Quality) dan kepuasan pelanggan. Tingkat kepuasan pelanggan adalah fungsi dari perbedaaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan, harapan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya.
BUSINESS IMPACT ANALYSISBusiness Impact Analysis (BIA) adalah komponen penting dari rencana kesinambungan bisnis organisasi mana pun. Tanpa itu, seluruh rencana bisa gagal, membahayakan kelangsungan dan kelangsungan bisnis Anda. Sebagai hasilnya, siapa pun yang terlibat dalam disiplin harus mendapatkan pengetahuan tentang Pedoman Praktik Bisnis yang Berkelanjutan untuk Business Impact Analysis. Pelatihan ini telah dikembangkan untuk para profesional kontinuitas bisnis yang diharuskan untuk melakukan BIA di organisasi mereka.
Penerapan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) sesuai POJK No.51/POJK.03/2017Dewasa ini, Keuangan Keberlanjutan menjadi topik paling krusial di kalangan pelaku industri keuangan. Seluruh penyedia jasa keuangan dituntut untuk mampu mengintrodusir konsep Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) ke dalam operasional bisnisnya. Namun banyak pihak belum memiliki pemahaman yang utuh tentang apa itu prinsip Keuangan Keberlanjutan dan dampaknya bagi kelangsungan bisnis perbankan. Belum lagi berbicara mengenai berbagai kewajiban pelaporan yang diharuskan oleh pihak otoritas, diantaranya adalah Laporan Keberlanjutan (Sustainibility Report) yang perlu disusun tidak hanya mengacu pada best practice sesuai Standar GRI, melainkan juga sesuai dengan kaidah yang ditetapkan OJK sebagaimana diatur dalam POJK 51/POJK.03/2017.