a a a a a a
logo
ss

Services

Dalam pengembangan bisnis dan organisasi Infobank Institute didukung penuh oleh para konsultan berpengalaman yang sudah memiliki jam terbang tinggi di industri keuangan dan perbankan.
Home /
,
Dampak UU Cipta Kerja Terhadap Industri Perbankan: Implementasi Corporate Law Pasca Yudicial Review dan Perpu No. 2 Tahun 2022
Tentang permasalahan ketenagakerjaan dalam kaitannya dengan keberadaan UU Cipta Kerja secara keseluruhan terutama dalam kaitannya dengan Hak dan Kewajiban para pekerja serta kepentingan para pengusaha sehingga iklim berusaha dan kenyamanan bekerja bagi para karyawan mendapatkan kesesuaian antara Hak dan Kewajibannya begitu juga bagi para Pengusaha, Sehingga tidak terjadi kesan penekanan pada para pengusaha untuk selalu menerima tuntutan para pekerja. Dengan demikian semua permasalah yang terjadi antara Pengusaha dan Karyawan dapat mencapai titik temu yang diharapkan.
,
Interviewing and Interrogation Skills for Anti Fraud
Dengan wawancara dan interogasi yang baik para anti fraud dapat memperoleh bukti dan pengakuan tersangka yang terkait dengan fraud tanpa perlu melakukan kekerasan. Oleh karena itu, sudah semestinya para anti fraud perlu memahami secara mendalam tentang teknik wawancara dan interogasi agar mendapatkan informasi yang diinginkan, termasuk memahami aspek psikologis.
,
Strategi Merangkul & Mempertahankan Nasabah Funding Di Era Digital 4.0 & Konsumen Milenial
Mencari konsumen/nasabah baru itu memang penting, namun itu untuk jangka pendek dan kita tidak akan bisa mengandalkan strategi tersebut untuk jangka panjang. Hasil penelitian membuktikan bahwa biaya menggaet konsumen/nasabah baru lima kali lebih besar dibandingkan biaya untuk mempertahankan dan merangkul nasabah dan pelanggan yang sudah ada. Hal itu wajar, karena untuk menarik konsumen baru lebih banyak biaya yang perlu dikeluarkan. Contohnya biaya iklan, biaya promosi, dan sejenisnya, yang tentunya anggaran pemasaran dan promosi akan membengkak. Oleh karena itu, langkah yang paling baik adalah mempertahankan dan merangkul nasabah funding yang sudah ada saat ini, disamping menarik konsumen baru. Langkah demikian dibuktikan dari hasil statistik yang menunjukkan bahwa 80% keuntungan bisnis berasal dari 20% nasabah dan pelanggan kita yang loyal. Kegiatan menghimpun dana dari nasabah Funding dapat berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk produk finansial seperti simpanan giro, tabungan, dan deposito, obligasi, reksa dana, atau surat berharga lainnya. Dari pengumpulan dana tersebut, nantinya nasabah akan dimungkinkan untuk mendapatkan imbal hasil balas jasa yang menarik dalam berbagai bentuk dan jaminan keamanan atas simpanannya tersebut dari pihak Perbankan. Strategi dan cara cerdas merangkul dan mempertahankan nasabah funding di era digital 4.0 dan keberadaan konsumen milenial ini sepatutnya dipahami secara mendalam oleh para karyawan, terutama yang bertugas di bidang Marketing & Funding, Promosi, Web Desainer, Perencanaan dan Pengembangan Produk.
,
CREDIT SCORING DEVELOPMENT: Proses Identifikasi dan Evaluasi Risiko Calon Debitur
Credit scoring merupakan alat predictive model yang digunakan untuk mengevaluasi risiko kredit dari seorang calon debitur atas pengajuan kreditnya kepada bank. Credit scoring akan memprediksi apakah kredit yang akan diberikan kepada nasabah tersebut akan macet atau lancar secara individual basis. Predictive behaviour nasabah (macet/lancar) ini kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk scorecard dari attributes yang melekat pada diri nasabah untuk kemudian menjadi acuan bank dalam keputusan kredit.
,
Implementasi Good Corporate Governance (GCG) Untuk Corporate Secretary Dalam Menghadapi Bisnis Global
Good Corporate Governance (GCG) saat ini telah banyak dimplementasikan di berbagai perusahaan. GCG merupakan tool yang digunakan dengan tujuan mencapai visi dan misi perusahaan yang telah dibentuk.

Corporate Secretary merupakan salah satu unsur penting yang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki fungsi Compliance, Investor/Stakeholders Relation dan Liaison Officer. Untuk
memperoleh Corporate Secretary yang profesional dibutuhkan persiapan yang matang agar pimpinan dapat mencapai visi organisasinya berdasarkan prinsip-prinsip best practice.
Adapun untuk memperoleh tenaga Corporate Secretary yang berkualitas diperlukan suatu pelatihan yang berkualitas.
,
Verifikasi Data Laporan SLIK dan Mitigasi Penyalahgunaan Informasi (sesuai POJK No. 64/POJK.03/2020)
Sejak 1 Januari 2019, Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) resmi menggantikan fungsi Sistem Informasi Debitur (SID) yang selama ini dikelola oleh Bank Indonesia (BI). SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) merupakan penyempurnaan pelaporan SID dengan cakupan pelaporan yang lebih luas, dimana layanan informasi debitur yang diberikan mencakup Data Debitur, Data Fasilitas, Data Agunan, Data Penjamin, Data Pengurus, Data Laporan Keuangan yang dilaporkan semua Lembaga Jasa Keuangan (LJK).
,
Best Practice Governance Risk Compliance for Corporate Secretary
Governance Risk Management and Compliance (GRC) adalah suatu isGlah yang memayungi pendekatan suatu organisasi terhadap tiga bidang, yaitu tata kelola perusahaan, manajemen risiko korporasi, dan kepatuhan terhadap peraturan. Dalam bahasa Indonesia, mungkin kita
dapat menggunakan singkatan TRK (tata kelola, risiko, dan kepatuhan). Kegiatan pada ketiga bidang ini saling terkait sehingga perlu diintegrasikan dan diselaraskan guna mencegah konflik, menghindari tumpang Tindih, dan menutupi lubang di antara ketiganya.
,
PEMANTAUAN RISIKO KREDIT DAN REMUNERASI BANK: Implementasi Manajemen Risiko Kredit dan Penetapan Remunerasi Sesuai Ketenuan Regulator
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 45/POJK.03/2015 terkait penerapan tata kelola dalam pemberian remunerasi bagi bank umum mewajibkan bank untuk menerapkan tata kelola yang baik dalam pemberian remunerasi direksi, dewan komisaris, dan pegawai. Penerapan tata kelola tersebut sedikitnya mencakup pengawasan aktif direksi dan dewan komisaris, peran serta komite remunerasi, penerapan prinsip kehati-hatian dalam pemberian remunerasi, dan pengungkapan remunerasi.
,
Fundamentals of Investor Relations Perumusan Strategis dan Kolabarasi Dalam Membentuk Persepsi Positif
Pukul 09.00 – 16.00 WIB
Senin—Selasa, 20—21 Maret 2023
Tempat Hotel Le Meridien, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta
,
Analisa Kredit dan Manajemen Risiko Kredit Bermasalah Bank – Non Bank
Peran credit analysis sangatlah penting dalam mempertahankan tingkat risiko kredit/piutang di sektorkeuanganmaupun di manufacturing dansekor jasa. Untuk dapat melakukan analisa kredit yang baik dibutuhkan kemampuan menganalisa kemampuan dan kemauan membayar dengan menganalisa karakter, laporan keuangan, operasional, kondisi bisnis termasuk Analisa Rekening dan Proyeksi Laba-Rugi bagi pemberian kredit perseorangan, perusahaan dan pengusaha (self employeed).
,
Cyber Security and Information Privacy for Digital Banking
Fraud adalah risiko bisnis yang harus dikelola. Dalam pengembangan produk layanan Perbankan Elektronik (E-Banking) misalnya, Bank perlu memastikan strategi bisnis secara keseluruhan atas setiap layanan E-Banking dan mengevaluasi kembali secara berkala atas keputusan tersebut.
,
Disaster Recovery and Business Continuity Mengelola dan Mitigasi Risiko Bisnis Bank dari Bencana
Bencana bisa terjadi kapan saja. Dimana saja. Itulah sebabnya, industri keuangan dan perbankan memerlukan yang namanya DRP (Disaster Recovery Plan). Back up data center menjadi penting sehingga keberlangsungan organisasi tetap terjaga bila terjadi suatu bencana. Bagaimana SOP-nya? Apa saja yang mesti disiapkan industry? Pelatihan ini membahas secara lebih komprehensif.
,
Teknik Penyusunan dan Pembuatan Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Dalam Perspektif Best Practice
Seringkali pembuatan Buku Pedoman Perusahaan (BPP) tidak sesuai dengan kondisi real di tataran operasional. Dibanyak kasus BPP disusun terlalu umum, sehingga gagal memenuhi kebutuhan perusahaan, yaitu sebagai acuan operasionalisasi unit/individu. Atau sebaliknya, BPP yang disusun terlalu teknis sehingga jika terdapat perubahan baik karena faktor eksternal dan internal kurang dapat mengakomodir (tidak fleksibel).

BPP seperti apa yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan? Bagaimana membuat BPP yang sesuai dengan kebutuhan, namun dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien? Materi workshop akan disusun dengan komposisi 25% theory dan 75% praktek dengan tujuan sebagai berikut:
,
Mengelola Risiko Lembaga Keuangan Dengan Integrated Key Indicators
Banyak organisasi diberbagai sektor usaha menutup operasionalnya dikarenakan dampak pandemic Covid-19 yang tidak jelas kapan akan berakhir. Lembaga keuangan seperti bank dan multifinance adalah contoh lembaga keuangan yang paling terkena dampak negatif dari pandemi ini. Banyaknya kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), kebangkrutan usaha, WFH (Work Form Home) telah menyebabkan lemahnya kekuatan keuangan dari para nasabah bank dan multifinance untuk melaksanakan kewajiban pembayaran angsuran kredit. Padahal, pembayaran angsuran kredit adalah sumber cash flow yang sangat diharapkan oleh lembaga keuangan tersebut untuk dapat bertahan dalam kondisi ketidakpastian ini dan membiaya operasionalnya.
,
BANKING STRATEGIC PLANNING: Penerapan Analisa SWOT & Balanced Scorecard pada Perusahaan
Banking Strategic Planning, merupakan salah satu alternatif bagi manajemen untuk menentukan arah dan langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam mencapai “goals”. Perencanaan Strategis berperan dalam penentuan strategi Bank. Tanpa perencanaan strategi yang baik, maka sebuah perencanaan tidak akan memberikan nilai tambah dalam implementasi program kerja organisasi atau perusahaan.

Perencanaan strategis meliputi kerangka dan proses yang akan menjadi panduan bagi perusahaan untuk berkembang dan maju. Untuk mencapai visi dan misi perusahaan tersebut, maka seluruh sumber daya manusia yang ada harus bekerja sama dalam sistem dan proses yang tepat serta dapat mengoptimalkan seluruh kemampuan sumber daya perusahaan.