a a a a a a
logo
ss

ONLINE TRAINING

Home /
,
IMPLEMENTASI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) KREDIT SESUAI SEOJK NO. 24/SEOJK.03/2021
Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko Kredit mencakup Risiko Kredit akibat kegagalan debitur, Risiko Kredit akibat kegagalan pihak lawan (counterparty credit risk), dan Risiko Kredit akibat kegagalan penyelesaian (settlement risk).

Risiko Kredit akibat kegagalan pihak lawan timbul dari jenis transaksi yang secara umum memiliki karakteristik sebagai transaksi yang dipengaruhi oleh pergerakan nilai wajar atau nilai pasar, nilai wajar dari transaksi dipengaruhi oleh pergerakan variabel pasar tertentu, transaksi menghasilkan pertukaran arus kas atau instrumen keuangan, dan karakteristik risiko bersifat bilateral.
,
Teknik Penyelesaian Sengketa melalui Jalur Litigasi bagi Lembaga Keuangan
Definisi dari Litigasi secara hukum adalah proses membawa suatu sengketa ke meja pengadilan dan proses tersebut melibatkan pembeberan informasi dan bukti terkait atas sengketa yang dipersidangkan. Berbicara terkait sengketa itu sendiri, saat ini trennya meningkat di proses bisnis multifinance seperti; perjanjian kredit, wan prestasi, fidusia, perlindungan konsumen sampai ke Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme.
,
Document Management System for Banking and Financial Institutions Mengelola Aplikasi Sistem Arsip Digital
Menurut penelitian terbaru yang dilakukan oleh Forbes, industri perbankan adalah salah satu pasar vertikal utama, dengan potensi pertumbuhan yang kuat menyangkut investasi TI. Namun, terlepas dari terobosan dalam manajemen dan transmisi data, sebagian besar komunikasi internal atau eksternal dengan berbagai bank atau pelanggan masih berbasis kertas. Dokumen rahasia biasanya disimpan menggunakan perangkat lunak manajemen dokumen usang dengan opsi aksesibilitas terbatas.

Pengelolaan dokumen yang lebih efisien menjadi salah satu tujuan utama di seluruh bank. Hal ini didorong oleh kebutuhan untuk merampingkan proses inti (misalnya, memberikan pinjaman atau membuka rekening) atau memenuhi persyaratan khusus organisasi. Penerapan perangkat lunak manajemen dokumen sangat penting untuk kelancaran lembaga perbankan mana pun.
,
Mekanisme Pengembangan Produk Bank Berbasis Teknologi Informasi (Sesuai POJK No. 13/o3/2021 Tentang Penyelenggaraan Produk Bank Umum)
Pesatnya perkembangan teknologi informasi (TI), perubahan perilaku nasabah, dan kemunculan industri jasa keuangan baru, menuntut industri perbankan untuk terus bertransformasi dalam menciptakan inovasi produk dan jasa melalui penyelenggaraan produk bank. Untuk mendukung hal tersebut, OJK melakukan revolusi pengaturan yang diharapkan dapat lebih meningkatkan daya saing bank melalui proses perizinan yang lebih cepat dan mengedepankan manajemen risiko melalui penerbitan POJK tentang Penyelenggaraan Produk Bank Umum.
,
Analisa Laporan Keuangan Bank, Multifinance, dan Sekuritas Metode Penilaian Sesuai Regulasi dan Standar IFRS
Dalam memberikan fasilitas kredit kepada Bank dan Lembaga Keuangan Non-Bank (seperti perusahaan Sekuritas dasn Multifinance) diperlukan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip pemberian Kredit untuk meyakini kinerja dan kemampuan perusahaan (debitur) dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Kinerja suatu perusahaan (debitur) dapat dilihat dan dianalisa dari Laporan Keuangan perusahaan tersebut selama beberapa periode tertentu.
,
International Banking Business
International Banking Business merupakan transaksi bisnis perbankan lintas batas negara yang menggunakan berbagai mata uang asing, serta terdiri dari bermacam-macam produk perbankan internasional, baik funding maupun lending. Bisnis ini meliputi transaksi international lending / borrowing, global payment services, trade finance, dan international securities.

Transaksi ini didukung oleh pembiayaan perdagangan internasional, tukar-menukar valuta asing, dan correspondent banking. Peranan correspondent banking merupakan faktor penting dalam transaksi international banking karena merupakan hubungan dengan bank-bank koresponden yang memperluas jaringan (network) dengan bank-bank lain, baik domestik maupun internasional.
,
Digital Marketing Strategy for Financial Institutions
Para pelaku Industri di Indonesia juga memanfaatkan beragam jenis digital channel untuk memasarkan produk-produk yang mereka miliki. Pandemi Covid-19 yang terjadi hingga saat ini cukup memaksa kita untuk mulai beralih ke internet sebagai sarana digital untuk menemukan informasi mengenai produk atau jasa yang dibutuhkan. Mulai dari pertemuan virtual, belajar online, hingga pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang semuanya menggunakan platform digital.

Lantas, bagaimana membuat grand design strategi digital marketing? Apa saja yang mesti dilakukan untuk meningkatkan kesadaran nasabah dan calon nasabah atas produk yang ditawarkan? Dimana pula letak brand positioning perusahaan? Apa yang mesti dilakukan dalam menganalisa kompetisi bisnis yang semakin sengit?
,
Fundamental Trade Finance Product for Banking
Bank memainkan peranan penting dalam memfasilitasi dan membiayai transaksi perdagangan internasional melalui mekanisme trade financing facility. Trade financing facility adalah pembiayaan yang diberikan oleh lembaga financing atau bank untuk kegiatan perdagangan, dengan demikian staf dan karyawan bank yang terlibat harus memahami dan dapat melakukan transaksi trade financing.
,
Analisa Laporan Keuangan dan Proyeksi Cash Flow dalam Penentuan Fasilitas Kredit
Kreditur harus mampu mengetahui bagaimana menginterpretasikan angka-angka pada laporan keuangan sebagai kunci yang dapat digunakan untuk mengelola keuangan perusahaan atau portofolio pinjaman sendiri secara lebih efektif. Selain itu kreditur juga harus mampu memahami strategi debitur yang dijabarkan dalam suatu analisa dan proyeksi keuangan untuk mengetahui apakah cukup mampu bersaing dan mempersiapkan strategi alternatif bilamana terjadi kondisi yang tidak sesuai dengan harapan. Analisa dan proyeksi keuangan ini haruslah masuk akal dan realistis dengan asumsi-asumsi yang disesuaikan dengan perkembangan usaha perusahaan.
,
IT Game Changer: Akselerasi Transformasi Digital sesuai Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia
OJK senantiasa mendukung untuk mempercepat akselerasi digital. Secara umum, terdapat 2 (dua) strategi utama yang ditempuh OJK dalam mendukung digital banking. Pertama, akselerasi digitalisasi perbankan, khususnya terkait dengan penyiapan dasar hukum untuk penguatan tata kelola dan manajemen risiko TI guna mendukung percepatan digitalisasi industri perbankan. Kedua, penguatan infrastruktur akselerasi digitalisasi baik melalui penggunaan IT Game Changers, mendorong kerja sama teknologi informasi, dan implementasi advanced digital banking.

Mendorong Penggunaan IT Game Changers - Perkembangan pesat teknologi-teknologi terbaru (IT Game Changers) seperti artificial intelligence, blockchain, dan cloud serta pemanfaatan teknologi yang telah semakin mature seperti API (Application Programming Interface) membuka peluang baru bagi perbankan untuk dapat memenuhi ekspektasi konsumen yang terus berubah. Dengan penggunaan IT Game Changers tersebut, bank dapat menyediakan layanan perbankan yang lebih sesuai dengan keinginan konsumen secara lebih seamless terutama melalui pengembangan omnichannel maupun Open API. Di sisi lain, penerapan teknologi baru di atas juga dapat diadopsi untuk meningkatkan efisiensi bank dan memfasilitasi bank untuk memenuhi beragam ketentuan yang berlaku melalui penerapan regtech (regulation technology).
,
Analisa dan Mitigasi Risiko Kelayakan Kredit Investasi
Pertumbuhan kredit perbankan masih menunjukkan tren positif di masa pandemi COVID-19 walau melambat dibanding tahun-tahun sebelumnya dikarenakan anjloknya ekonomi global. Untuk mengantisipasi pertumbuhan tersebut, maka bank dan lembaga keuangan lainnya perlu untuk mempersiapkan diri dalam ekspansi kredit dengan tetap memperhatikan risiko kredit yang terkontrol dengan baik.

Penanganan kredit investasi berbeda dengan kredit modal kerja. Kajian pemberian kredit investasi lebih menitik beratkan pada ekspektasi penerimaan dimasa yang akan datang. Pemberi kredit harus mempertimbangkan kondisi perekonomian mikro dan makro. Dalam aktivitas analisis kelayakan kredit investasi, bagian kredit dituntut memiliki kompetensi memadai. Hal ini penting untuk menghindari munculnya kredit bermasalah di kemudian hari.
,
Penerapan APU dan PPT Berbasis Risiko dalam Mendukung Good Corporate Governance
Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap kinerja lembaga keuangan. Adanya instruksi dari pemerintah untuk memberikan relaksasi pembayaran kredit serta anjuran bekerja dari rumah, akan berdampak pada penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme (APU & PPT). Di sisi lain, para pelaku pencucian uang dan pendanaan terorisme akan sangat diuntungkan dengan kondisi sekarang ini. Dimana tingkat pengawasan dan ketelitian lembaga keuangan dalam mengawasi transaksi keuangan tidak optimal.
,
“FRAUD IN DIGITAL BANKING”
Bank harus bisa meningkatkan cyber security karena ada generasi terbaru pada kejahatan ini yang harus kita waspadai. Apalagi sebagian besar atau 60% kejahatan dunia maya dilakukan oleh pihak dalam (internal) pada bank itu sendiri
Pelatihan ini akan membahas Transformasi Digital Banking, Tren Terbaru Fraud di Digital Banking, risiko digital banking, pemahaman, strategi dan langkah-langkah mitigasi Fraud in Digital Banking dengan pilihan accepted, reduce, avoid, dan transfer (asuransi cyber).
,
“PROGRAM APU PPT : Penerapan Risk Based Approach TPPU dan TPPT Untuk Industri Keuangan Berbasis POJK”
Program APU PPT sesuai pendekatan berbasis risiko TPPU dan TPPT (Money Laundering and Terrorism Financing Risk Based Approach/ML and TF RBA), maka PJK dapat memastikan tindakan pencegahan TPPU dan TPPT yang dilakukan telah sepadan dengan risiko yang telah diidentifikasi. Selanjutnya, melalui penerapan program APU PPT yang berbasis risiko TPPU dan TPPT (ML and TF RBA), PJK juga akan mampu mengalokasikan sumber dayanya secara lebih efektif dan efisien.
,
Banking Transformation for Business Ecosystem and Digital Partnership
Mengingat tingginya potensi resiko Stratejik terkait perubahan lanskap persaingan di masa mendatang, industri perbankan perlu mempertimbangkan melakukan upaya transformasi digital menyeluruh dengan cakupan yang meliputi segenap organisasi (bank-wide transformation) melalui pengembangan bisnis ekosistem B2B2C.